HIDUP SELALU BERPUTAR SEMAKIN DIKEJAR SEMAKIN JAUH

liem

Jumat, 10 Desember 2010

LAPORAN PPL JURUSAN BAHASA INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN



1.1 Dasar Pelaksanaan PPL

Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan intrakurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa. Kegiatan ini mencakup latihan dan tugas-tugas kependidikan, baik di dalam maupun di luar mengajar secara terbimbing, terpadu dan terarah. Hal ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi pendidikan sebagai calon seorang pendidik.


Program Pengalaman Lapangan tidak hanya dilakukan untuk memudahkan guru dalam proses pembelajaran, namun juga akan memberikan pengalaman dalam mencapai tujuan umum dan khusus yang telah direncanakan. Sehingga secara idealis semakin banyak kualitas mengajar, maka seorang guru akan lebih mengetahui kondisi dan situasi kelas yang sebenarnya. Dalam mengimplementasikan pola pemikiran tersebut, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik (STKIP-PGRI) Bandar lampung berspesifikasi mempersiapkan calon-calon guru atau pendidik yang profesional mewajibkan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program pengalaman lapangan di sekolah-sekolah yang telah dipercaya untuk membantu program tersebut.
PPL merupakan suatu kegiatan akademik yang harus ditangani secara bersama-sama antarlembaga perguruan tinggi dan dinas pendidikan provinsi serta sekolah dilaksanakannya PPL. PPL merupakan salah satu mata kuliah yang harus ditempuh bagi setiap mahasiswa STKIP-PGRI Bandarlampung.


1.2 Latar Belakang Diadakan Progam Pengalaman Lapangan (PPL)


Seorang calon guru dituntut untuk mengetahui berbagai hal, salah satunya untuk mengetahui keberhasilannya yang tidak hanya ditentukan dari faktor penguasaan materi, teori, dan prakteknya. Banyak orang pandai, cerdas, dan mudah untuk menerima penjelasan dari orang lain, akan tetapi ia mengalami kesulitan bahkan tidak mengetahui bagaimana cara untuk menyampaikan dan menjelaskan ilmunya kepada orang lain.

Hal tersebut merupakan salah satu kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang calon guru. Guru tidak sekedar pandai teori tetapi juga harus pandai dalam prakteknya, yaitu bisa menyampaikan apa yang ia ketahui kepada peserta didik sehingga mudah dimengerti dengan beberapa metode yang diketahui dan dipandang kondusif dengan kondisi siswa dan sekolah.

Atas dasar pemikiran tersebut, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP-PGRI) Bandar lampung yang mempersiapkan calon-calon pendidik profesional mewajibkan seluruh mahasiswanya untuk melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ke sekolah-sekolah yang telah dipercaya untuk membantu program ini.

SMK Negeri 4 Bandar Lampung merupakan salah satu sekolah yang dipercaya oleh , Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP-PGRI) Bandar lampung untuk menjadi tempat pelaksanaan PPL Tahun 2010/2011. SMK Negeri 4 Bandar Lampung diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada mahasiswa yang melaksanakan PPL tersebut dan sebaliknya mahasiswa pun harus dapat sepenuhnya bertanggung jawab sebagai praktikan yang baik, ilmiah, aktif, dan memberikan angin segar kognitif bagi siswa.

Seiring berakhirnya Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan tahun 2010/2011 sesuai jadwal yang telah ditentukan, maka segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan Program Pengalaman ini perlu dibuat dalam bentuk laporan tertulis sebagai kontribusi bagi mahasiswa praktikan, sekolah, dan, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP-PGRI) Bandar lampung.

1.3 Pengertian Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Program pengalaman lapangan (PPL) adalah program yang menyaratkan kemampuan aplikatif dan terpadu dari seluruh pengalaman belajar. Sebelumnya program pelatihan berupa kinerja dalam semua hal yang berkaitan dengan jabatan keguruan. Program ini diwajibkan bagi program sarjana (S1) dan program diploma, PPL terdiri dari PPL keguruan dan PPL non-keguruan. PPL keguruan terdiri dari praktek mengajar, bimbingan siswa, adminitrasi sekolah, sedangkan PPL non-keguruan terdiri dari PPL administrasi dan supervisi kurikulum bagi mahasiswa program diploma.

1.4 Maksud dan Tujuan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

1.4.1 Maksud

Program pengalaman lapanga merupakan salah satu kegiatan intrakulikuler yang dilaksanakan oleh setiap mahasiswa, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKI-PGRI) Bandar lampung yang mencakup latihan secara terbimbing dan mandiri untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi kependidikan.

1.4.2 Tujuan PPL

Secara umum tujuan PPL adalah membentuk tenaga pengajar profesional guru atau pendidik. Sedangkan secara khusus tujuan PPL antara lain
1. Meningkatkan kemampuan calon guru atau tenaga pendidik agar terbentuk profesionalisme.
2. Agar lebih memahami prasyarat dan tuntutan kurikulum dalam rangka meningkatkan kompetensi dasar keilmuan dari disiplin ilmu dan bidang studi masing-masing.
3. Agar mampu mengkaji secara analitik, sistematik, dan objektif untuk setiap permasalahan yang berhubungan dengan penyelenggaraan pendidikan pada umumnya.
4. Mengenal berbagai keterampilan dasar mengajar, keterampilan pembelajaran di kelas dan manajemen kelas.
5. Mampu mengambil keputusan dan langkah-langkah kerja secara tepat dan profesional.

1.5 Sasaran Program Pengalaman Lapangan (PPL)


Sasaran program pengalaman lapangan (PPL) adalah pribadi atau calon guru yang memiliki seperangkat ilmu pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap, dan pola tingkah laku yang diperlukan bagi profesi dan calon pendidik dalam menyelenggarakan praktek tersebut baik di dalam maupun di luar sekolah.

1.6 Ruang Lingkup Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Ruang Lingkup Program Pengalaman Lapangan (PPL) meliputi:
1. pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas,
2. pengelolaan kelas,
3. pengorganisasian kurikulum,
4. penyusuan laporan,
5. pengorganisasian komponen pendidikan lain.


1.7 Tempat dan Waktu Pelaksanaan PPL

PPL dilaksanakan di SMK Negeri 4 Bandar Lampung pada semester Genap tahun pelajaran 2010/2011, yang dilaksanakan selama 13 minggu mulai tanggal 23 Juli sampai dengan 19 Oktober 2010

BAB II
PELAKSANAAN PPL

2.1 Tahap Observasi
Tahap observasi pelaksanaan ppl bagi mahasiswa S1 STKIP-PGRI Bandarlampung di SMK Negeri 4 Bandarlampung dilaksanakan mulai 21 Agustus 2010 sampai 6 November 2010. Kegiatan ini diawali oleh ketua STKIP-PGRI Bandarlampung dan dilanjutkan dengan serah terima mahasiswa PPL oleh dosen pembimbing lapangan kepada kepala sekolah SMK Negeri 4 bandar lampung pada tanggal 21 Agustus 2010. Tahap observasi yang dilakukan oleh mahasiswa PPL di SMK Negeri 4 bandar lampung meliputi:

2.1.1 Sejarah Berdirinya SMK Negeri 4 Bandar Lampung

SMK Negeri 4 Bandarlampung dibangun tahun 1986 dan mulai ditempati tahun 1988 itupun hanya sebagian karena masih dalam tahap prmbangunan. Pada tahun tersebut hanya terdapat 6 kelas dan masih bernama SMEA. Kemudian pada tahun 1990 sudah mulai ditempati sepenuhnya. Pada tahun 1991 sekolah tersebut berubah menjadi SMEAN 2 dibawah pimpinan Drs. FX. Aman. Baru pada tahun 2003 SMEAN 2 berubah menjadi SMKN 4 dipimpin oleh Drs. Khomar Ramdipura.

Bangunan SMKN 4 Bandarlampungterletak didaerah strategis Jalan Hos. Cokroaminoto No.102 Bandarlampung. Luas bangunan 4 dan luas pekarangan 10.452 m2.

SMKN 4 telah mengalami pergantian Kepala Sekolah beberapa kali. Berikut nama-nama Kepala SMKN 4 Bandarlampung dan periode jabatannya:


1. Drs. F.X.Aman tahun 1988-1991
2. Rohani Zain,B.A. tahun 1992-1994
3. Drs. Ishak Aliudin tahun 1997-1999
4. Drs. Khomar Ramdipura tahun 1999-2003
5. Drs. S.G.B.Priharto tahun 2003-2007
5. Drs. Septiana,M.Pd. tahun 2007-sekarang

1. PROFIL SMKN 4 BANDARLAMPUNG

Nama : SMKN 4 Bandarlampung
NSS : 401126003028
Satatus Akreditasi : Terakreditasi Amat Baik untuk semua program keahlian
Alamat Sekolah : Jl. Hos. Cokroaminoto No.102 Bandarlampung
Kode Pos : 35118
Telepon Sekolah : 0721-261637 Fax: 0721-251202
Wibe Site : Smkn4bl.net
Email : smkn4bl@yahoo.co.id

VISI SEKOLAH
Mampu mengasilkan lulusan professional, beriman dan bertaqwa serta mampu bersaing di pasar global.

MISI SEKOLAH
1. Memberikan pelayanan prima kepada pelanggan
2. Menghasilkan lulusan yang professional dalam bidang Bisnis Manajemen, Seni
Kerajinan dan Pariwisata, serta Teknologi Informasi dan Komunikasi yang mampu bersaing dalam pasar global.
3. Menciptakan lulusan yang mandiri dan memiliki jiwa entrepreneurship
4. memberikan layanan kepada masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan yang
berstandar.
TUJUAN SEKOLAH
Tujuan penyelengaraan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Bandarlampung adalah:
1. Dihasilkannya tamatan yang berbudi, berakhlak mulia.
2. Dihasilkan tamatan yang berkompeten di pasar global, mampu mandiri, dan
mengembangkan dirinya.
3. Terserapnya tamatan dunia usaha mandiri.

2.1.2 Situasi dan Kondisi Sekolah
Bangunan SMK Negeri 4 Bandarlampung terletak di daerah yang strategis di Jl.Hos.Cokroaminoto No.102 Bandarlampung, sehingga sarana transportasi tidak menjadi masalah bagi siswa SMK Negeri 4 Bandarlampung. SMK Negeri 4 Bandarlampung memiliki luas bangunan 4.076 M2, dan luas pekarangan 10.452 M2.


SMK Negeri 4 Bandarlampung mempunyai Ruang yang terdiri dari:
1. Ruang Belajar Teori 36 Buah
2. Ruang Kepala Sekolah 1 Buah
3. Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 Buah
4. Ruang Guru 5 Buah
• Ruang Jur. Akuntansi
• Ruang Jur. Manajemen Pemasaran
• Ruang Jur. Perkantoran
• Ruang Jur. Usaha Jasa Perkantoran
• Ruang Jur. Perbankan
• Ruang Jur. TKJ
5. Ruang Tata Usaha 1 Buah
6. Ruang Perpustakaan 1 Buah
7. Ruang Laboratorium (Komputer,Mengetik & Bahasa Inggris) 3 Buah
8. Ruang TU (Tempat Uji Kompetensi) 1 Buah
9. Ruang Internet/SBI 1 Buah
10. Ruang Olahraga (Tenis Meja, Futsal & Basket) 3 Buah
11. Ruang Koperasi 1 Buah
12. Ruang WC 15 Buah

2.1.3 Pengenalan Keadaan Sekolah
Semua siswa SMK Negeri 4 Bandarlampung diwajibkan mengikuti secara efektif seluruh kegiatan ajar mengajar serta memenuhi dan menaati semua peraturan yang berlaku. Jumlah keseluruhan siswa SMK Negeri 4 Bandarlampung siwa yang tersebar pada kelas X, XI, XII. Perincian jumlah siswa keseluruhan SMK Negeri 4 Bandarlampung sebagai berikut:
NO JURUSAN JUMLAH JUMLAH MURID MUTASI JUMLH
KELAS LK PR JML LK PR
1 Akuntansi 10 79 328 407
2 Perkantoran 8 267 269
3 Penjualan 6 65 117 182
4 Usaha Jasa Pariwisata 6 78 108 186
5 Perbankan 2 15 54 69
6 TKJ 4 100 39 139
Jumlah 36 339 913 1252
Sumber data 2010
Waktu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 4 Bandarlampung sebagai berikut:
Hari Kelas X XI XII
Senin Mulai Pukul 07.00 Pukul 07.00 Pukul 07.00
Berakhir Pukul 13.45 Pukul 13.45 Pukul 13.45
Selasa Mulai Pukul 07.00 Pukul 07.00 Pukul 07.00
Berakhir Pukul 13.45 Pukul 13.45 Pukul 13.45
Rabu Mulai Pukul 07.00 Pukul 07.00 Pukul 07.00
Berakhir Pukul 13.45 Pukul 13.45 Pukul 13.45
Kamis Mulai Pukul 07.00 Pukul 07.00 Pukul 07.00
Berakhir Pukul 13.45 Pukul 13.45 Pukul 13.45
Jumat Mulai Pukul 07.00 Pukul 07.00 Pukul 07.00
Berakhir Pukul 13.30 Pukul 13.30 Pukul 13.30
Sabtu Mulai Pukul 07.00 Pukul 07.00 Pukul 07.00
Berakhir Pukul 13.30 Pukul 13.30 Pukul 13.30


Waktu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 4 Bandarlampung tenaga pengajar mayoritas berpendidikan sarjana. Setiap guru mengajar sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.
Disamping itu, pengelolaan kelas SMK Negeri 4 Bandarlampung pada umumnya pun baik. Hal ini dapat dilihat dari:
a) setiap kelas dilengkapi sarana dan prasarana belajar yang memadai.
b) setiap kelas diasuh oleh seorang wali kelas yang bertanggung jawab terhadap kelas yang dikelolanya.
c) setiap kelas disediakan absensi kelas yang dilakukan setiap tatap muka oleh guru bidang studi yang bersangkutan.
d) setiap kelas disediakan buku jurnal kemajuan kelas untuk mencatat kegiatan belajar mengajar yang berlangsung didalamnya.
e) semua kelas dilengkapi AC/Pendingin pada setiap ruangan.


Waktu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 4 Bandar Lampung
Tenaga pengajar mayoritas berpendidikan sarjana. Setiap guru mengajar sesuai dengan bidang dan keahliannya masing-masing. Disamping itu, pengelolaan kelas SMK Negeri 4 Bandar Lampung pada umumnya pun baik. Hal ini dapat dilihat dari:
• setiap kelas dilengkapi sarana dan prasarana belajar yang memadai;
• setiap kelas diasuh oleh seorang wali kelas yang bertanggung jawab terhadap kelas yang dikelolanya;
• setiap kelas disediakan absensi kelas yang dilakukan setiap tatap muka oleh guru bidang studi yang bersangkutan;
• setiap kelas disediakan buku jurnal kemajuan kelas untuk mencatat kegiatan belajar mengajar yang berlangsung didalamnya.

2.1.4 Observasi Terhadap Tugas dan Peranan Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah/Guru

1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah bertugas sebagai penanggung jawab seluruh kegiatan di sekolah, maka kepala sekolah memiliki tugas sebagai berikut.
a. Tugas ke dalam.
1. Membuat rencana kerja.
2. Membina pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
3. Melaksanakan pembinaan personil.
4. Membina kegiatan administrasi.
5. Membina upacara-upacara sekolah.
6. Membina pelaksanaan 7-k.
b. Tugas ke luar.
1. Melaksanakan hubungan dengan instansi vertikal dan horizontal.
2. Mengadakan hubungan dengan instansi setempat, pemerintah ataupun swasta.
3. Melaksanakan hubungan dengan masyarakat setempat.
Sebagai supervisor kepala sekolah bertugas menyelenggarakan supervisi mengenai:
a. kegiatan belajar mengajar;
b. kegiatan bimbingan dan penyuluhan;
c. kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler;
d. kegiatan ketatausahaan;
e. kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi lain.
Apabila di sekolah terdapat guru praktik, maka tugas kepala sekolah antara lain
1. membantu pengarahan kepada guru praktik tentang tugas guru di sekolah;
2. memberikan tugas materi tentang hal-hal administrasi yang di butuhkan oleh guru praktik;
3. memberikan penilaian kapada guru praktik untuk diserahkan kepada lembaga yang mengirimnya.


2. Wakil Kepala Sekolah

Wakil kepala sekolah memiliki tugas membantu kepala sekolah dalam kegiatan umum dan khusus serta menyusun dan membuat RAPBS.
a. Kegiatan Umum
1. Mewakili kepala sekolah jika kepala sekolah tidak ada di sekolah.
2. Melaksanakan pembinaan sesuai dengan bidang masing-masing.
3. Membantu kepala sekolah dalam pembinaan personil.
4. Membantu kepala sekolah dalam pelaksanaan hubungan masyarakat khususnya dengan orang tua siswa.
5. Membantu kepala sekolah meyiapkan wali kelas dan guru pembina.
6. Membantu kepala sekolah dalam pelaksanaan 7-K.
7. Membantu kepala sekolah dalam melaksanakan dan mengusulkan anggaran belanja sekolah.
8. Mewakili kepala sekolah dalam kegiatan di luar sekolah jika kepala sekolah berhalangan hadir.

b. Kegiatan Khusus
1. Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum
a. Menyiapkan program pengajaran, program tahunan dan program semester.
b. Menyiapkan jadwal pelajaran dan jadwal evaluasi belajar.
c. Menyusun pembagian tugas guru.
d. Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar dan pembinaannya.
e. Merencanakan dan melaksanakan ulangan harian atau ulangan umum atau tes penyegaran.
f. Merencanakan dan melaksanakan pembagian rapor.
g. Merencanakan dan melaksanakan kenaikan kelas atau pemilihan program.
h. Merencanakan dan menyelenggarakan kegiatan pendalaman materi, matrikulasi, dan bimbingan tes.
i. Mengelolah nilai ulangan, test, UAS atau UN dan STTB.
j. Mengadakan dialog dengan orang tua siswa yang bermasalah belajar.
k. Menyediakan buku kemajuan kelas.
l. Menyusun laporan pelajaran.

2. Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan
a. Menyelengarakan penerimaan siswa baru.
b. Menyelengarakan penataran, MOS dan tes penyegaran.
c. Meneliti pengisisan buku induk.
d. Mengelola mutasi siswa.
e. Mernecanakan pengelompokan siswa dalam kelas.
f. Melaksanakan 7-k.
g. Membina osis dan seksi-seksinya termasuk pembentukan pengurusnya.
h. Mengkoordinasikan kegiatan BK.
i. Mengkoordinasikan kegiatan ekstra kurikuler atau pengembangan diri.
j. Meneliti daftar hadir siswa serta mengambil langkah-langkah berkenaan dengan daftar hadir siswa.
k. Menyelenggarakan upacara bendera dan nasional keagamaan.
l. Membimbing kegiatan kesiswaan dan olahraga prestasi.
m. Menyelenggarakan wisuda atau kelulusan.


3. Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana dan Prasarana
a. Membuat perencanaan sarana dan prasarana sekolah mengkoordinasikan penggunaan barang inventaris pengawasan setoran Komite Sekolah.
b. Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana.
c. Melakukan perawatan dan pemeliharaan serta perbaikan sarana dan prasarana yang ada.
d. Merekomendasikan pengeluaran dan laporan keuangan dan tugas lainnya.


4. Wakil Kepala Sekolah Bagian Hubungan Kerjasama dengan Masyarakat Dan Industri

a. Membuat rencana kerja dengan masyarakat.
b. Menyosialisasi program sekolah ke masyarakat.
c. Mengadakan hubungan sekolah dengan masyarakat.
d. Mengadakan hubungan sekolah dengan sekolah lain.
e. Mengatur dan mengembangkan hubungan sekolah dengan komite sekolah.
f. Menyelenggarakan bakti sosial.
g. Menyelenggarakan gebyar pendidikan.
h. Membuat laporan tugas yang diembannya.
i. Menerima, melayani dan menyelesaikan semua tamu baik dinas maupun masyarakat umum.
j. Mengadakan hubungan dengan dunia usaha, informasi, ketenagakerjaan dan tugas lainnya.
2.1.5 Tugas dan Peran Guru
Guru pada umumnya memiliki tugas menyampaikan pelajaran sesuai dengan jam pelajaran yang telah ditentukan. Bila ada kelas yang gurunya berhalangan hadir maka guru piket bertugas untuk mengisi atau menentukan kegiatan belajar di kelas tersebut.
1. Wali Kelas
Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut
a. Pengelolaan kelas.
b. Penyelenggaraan administrasi kelas yang meliputi denah tempat duduk siswa, papan absensi siswa, daftar pelajaran kelas, daftar piket kelas, buku absensi siswa, buku kegiatan mengajar dan tata tertib kelas.
c. Penyususnan atau pembuatan statistik bulanan siswa.
d. Pengisisan daftar kumpulan nilai siswa (legger).
e. Pembuatan catatan khusus tentang siswa.
f. Pencatatan mutasi siswa.
g. Pengisisan buku laporan pendidikan (raport).
h. Pembagian buku laporan pendidikan (raport).

2. Guru Piket
a. Bertanggung jawab atas kegiatan belajar mengajar sehari-hari di sekolah.
b. Menjaga ketertiban dan keamanan sekolah, antara lain meningkatkan pengawasan pada situasi yang rawan.
c. Mengambil tindakan yang diperlukan untuk ketertiban dan keamanan sekolah.
d. Mengusahakan agar kelas-kelas kosong karena guru berhalangan hadir mendapatkan guru pengganti.
e. Bertanggung jawab atas pelaksanaan upacara bendera setiap hari senin serta hari-hari nasional.
f. Melarang atau mengizinkan seorang siswa atau sekelompok siswa untuk meninggalkan sekolah pada jam pelajaran tertentu.
g. Mengisi buku piket yang berisi antara lain: kehadiran guru dan siswa sehari-hari, kejadian di sekolah selama ia bertugas.
h. Melaporkan kepada kepala sekolah atau wakil kepala sekolah hal-hal yang dianggap penting.
i. Membagi dan mengumpulkan kembali presensi dan buku kegiatan harian kelas.
j. Bekerja sama dengan guru BK dan pengelola perpustakaan untuk pengisian jam-jam kosong, bimbingan karir, maupun meningkatan gemar membaca siswa.

3. Guru Mata Pelajaran
Guru mata pelajaran bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggung jawab guru meliputi:
a. membuat program pengajaran atau rencana kegiatan belajar mengajar (program tahunan dan program semester);
b. membuat program satuan pelajaran (rencana pelajaran);
c. melaksanakan kegiatan penilaian belajar semester atau tahunan;
d. mengisi daftar nilai siswa;
e. mempersiapkan diri, baik fisik maupun mental;
f. melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar;
g. menyusun dan melaksankan program perbaikan dan pengayaan;
h. melaksankan kegiatan membimbing guru dalam kegiatan proses belajar mengajar;
i. mebuat alat pelajaran atau alat program;
j. membuat alat pelajaran atau alat peraga;
k. mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum;
l. melaksanakan tugas tertentu di sekolah;
m. mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya;
n. membuat lembar kerja siswa;
o. meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran;
p. mengatur ruangan kelas dan ruangan praktikum;
q. membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa masing-masing.

4. Guru Pamong
Pada pelaksanan program pengalaman lapangan bagi mahasiswa guru pamong bertugas:
a. membimbing mahasiswa, terkait dengan proses pembelajaran yang mencakup persiapan, praktik mengajar terbimbing dan mandiri, serta kegiatan non mengajar lainnya;
b. memberikan model mengajar atau model kerja pada saat mahasiswa melakukan observasi;
c. memberikan tugas atau bahan praktik;
d. menilai pelaksanaan PPL di sekolah.

2.1.6 Tugas Pengelola Perpustakaan
a. Perencanaan program kerja perpustakaan.
b. Pengurusan pelaksanaan perpustakaan.
c. Perencanaan pengembangan perpustakaan.
d. Pemeliharaan dan perbaikan buku perpustakaan.
e. Penyimpanan buku- buku perpustakaan.
f. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan.
g. Menjaga dan melaksanakan keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan.


2.1.7 Kegiatan Intrakulikuler dan Kokulikuler

Tahap Pelatihan Mengajar

1.Tahap Latihan Terbimbing

Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar praktikan dibimbing oleh guru pamong. Guru pamong bertugas membantu merencanakan kegiatan belajar mengajar yang berhubungan dengan:
a. urutan bahan pelajaran,
b. waktu yang diberikan untuk menyelesaikan bahan pelajaran,
c. evaluasi yang meliputi lama waktu tes, bentuk soal, dan cara penilaian,
d. mengevaluasi kegiatan mahasiswa dalam pelatihan pengalaman lapangan berdasarkan pola dan sistem instruksional yang telah ditentukan,
e. menetapkan penampilan mahasiswa dalam melaksanakan pengalaman lapangan,
f. menilai penampilan mahasiswa,
g. memberikan umpan balik (feedback) dalam penyajian teori pengalaman,
h. memberikan keterampilan-keterampilan dalam mengajar seperti:
1. memulai dan mengakhiri pelajaran;
2. keterampilan mengelola kelas;
3. keterampilan bertanya;
4. keterampilan memberi penguatan;
5. keterampilan memberi materi;
6. keterampilan membuat metode dan media pengajaran.

Sekarang ini praktikan mengawali pertemuan pertama saling berkenalan dengan siswa-siswi. Praktikan melakukan observasi selama lebih kurang satu pekan. Kemudian praktikan mengajar dengan menyesuaikan kebiasaan yang ada, namun dalam perjalanannya berusaha menerapkan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahannya ke dalam proses pembelajaran, sehingga metode pembelajaran yang diperoleh selama perkuliahan dapat dirasakan aplikasinya dalam kelas sebenarnya. Lebih kurang selama dua pekan, dalam setiap pertemuan praktikan diawasi oleh guru pamong. Selesai pertemuan praktikan menerima evaluasi dan saran untuk pertemuan berikutnya dari guru pamong. Praktikan mengalami kesulitan dalam mengondisikan kelas saat berlangsungnya pembelajaran. Hal ini dikarenakan praktikan belum mempunyai pengaruh yang berarti di kelas tersebut. Siswa cenderung tenang atau kondusif dalam belajar apabila guru PPL dalam mengajar diawasi oleh guru pamong.

Pada saat ini praktikan memperoleh pengalaman membuat program semester, RPP dan membuat soal MID semster Genap. Ternyata tidak mudah membuat soal yang tepat agar siswa mencapai standar ketuntasan belajar minimal dengan baik.

2.Pelaksanaan Latihan Mandiri

Saat mengajar mandiri merupakan saat praktikan melaksanakan latihan belajar mengajar secara mendiri (tanpa diawasi guru pamong). Meskipun mandiri namun dalam kegiatan belajar mengajar tetap dikontrol dan dibimbing oleh guru pamong, perangkat pembelajaran seperti silabus, skenario pembelajaran, dan alat peraga tetap dikonsultasikan kepada guru pamong.

Hal-hal yang harus dikuasai oleh praktikan dalam masa latihan mandiri sebagai berikut.
a. Keterampilan Membuka dan Mengakhiri Pelajaran.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menciptakan suasana siap mental pada siswa, menarik perhatian siswa, memotivasi, dan memberi acuan untuk menuju kondisi siap belajar.
b. Keterampilan Menjelaskan.
Dalam menjelaskan materi pelajaran, praktikan memberikan penjelasan materi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematis untuk menunjukan materi yang sudah dan yang belum di pelajari siswa. Melalui penjelasan, praktikan dapat membimbing siswa untuk memahami, mengatasi kesalahpahaman siswa, membantu memecahkan masalah, dan membantu proses penalaran siswa.
c. Keterampilan Bertanya
Bertanya kepada siswa juga harus jelas, sebaiknya mengajukan pertanyaan terlebih dahulu kemudian mempersilakan siswa untuk menjawab.
d. Keterampilan Memberi Penguatan
Memberikan penguatan sangat diperlukan untuk memotivasi siswa agar lebih giat lagi dalam belajar dan memeperkuat pemahaman materi yang telah disampaikan. Penguatan verbal maupun nonverbal dalam pembelajaran yang sering dilakukan adalah melalui latihan soal.
e. Keterampilan Mengadakan Variasi
Dalam proses pembelajaran sebaiknya metode yang digunakan bervariasi, hal ini dilakukan supaya siswa tidak jenuh.
f. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok
Keterampilan ini diperlukan ketika metode pengajaran yang digunakan adalah diskusi.
g. Keterampilan Mengelola Pembelajaran
Mengelola pembelajaran meliputi keterampilan mengelola kelas dan mengelola materi pelajaran.
h. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Keterampilan ini diperlukan untuk memberikan pemahaman untuk masing-masing siswa.

Setiap tatap muka guru membutuhkan lebih kurang 10 menit untuk mempersiapkan kondisi kelas yang kondusif dalam belajar.
Pada saat materi pembelajaran kurang menyenangkan dan praktikan kurang mampu dalam menyajikan materi dengan menarik, maka perhatian mereka akan berkuang. Hal itu menyebabkan guru membutuhkan waktu untuk menenangkan dan memusatkan perhatian mereka kembali ke dalam pembelajaran. Biasanya praktikan melakukannya dengan memberikan soal dadakan baik secara lisan maupun tulisan kepada siswa yang kurang fokus.
Tahap Pelatihan Tugas-tugas Kependidikan
1) Belajar Mengenal Siswa
Dalam proses belajar mengajar hal yang tidak terlupakan oleh praktikan adalah mengenal siswa. Praktikan mengenal siswa dengan cara:
a. mengingat nama siswa;
b. memperhatikan dan mengenal siswa yang memiliki kelebihan dalam hal prestasi, fisik, dan interaksi sosial;
c. melakukan pendekatan melalui kegemaran dan persoalan-persoalan yang dihadapi.
2) Mengenal Pengelolaan Sekolah
Dalam kegiatan PPL ini praktikan juga mengenal pengelolaan sekolah yang berhubungan dengan:
a. edukatif
b. administrative
c. Personalia

3. Tahap Penyusunan Program Sekolah, Tugas Mengajar, dan Non Mengajar

Penyusunan program kurikulum mahasiswa dibimbing oleh guru pamong, dengan memberi contoh program tahunan,program semester, rincian minggu efektif, silabus dan sistem penilaian seerta rencana pembelajaran. Dalam penyusunan program kurikulum yang harus dibuat antara lain

1. Rincian Minggu Efektif

Rincian minggu efektif berisi tentang berapa minggu waktu belajar dalam satu semester dikurangi minggu-minggu tidak efektif dan hasilnya dikalikan dengan setiap jam pelajaran.

2. Program Tahunan

Program tahunan adalah suatu program yang dibuat oleh guru dalam satu tahun atau dua semester. program tahunan berisi pokok bahasan dalam satu tahun dan alokasi waktu berdasarkan minggu efektif.

3. Program Semester
Program semester adalah suatu program yang dibuat oleh guru dalam satu semester yang berguna mengontrol kegiatan guru dalam penggunaan waktu dalam penyampaian materi dan mempermudah dalam penyusunan rencana pembelajaran.

4. Silabus dan Sistem Penilaian
Silabus dan sistem penilaian merupakan urutan penyajian bagian-bagian dari silabus dan sistem penilaian statu mata pelajaran. Silabus dan sistem penilaian berdasarkan prinsip dan berorientasi pada pencapaian kompetensi. Silabus dan sistem penilaian berfungsi mengetahui kemajuan pembelajaran, mendiagnosa kesulitan belajar, memberi umpan balik, memotivasi guru agar lebih baik, dan untuk mengadakan perbaikan

5. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran adalah rencana dari kegiatan seorang guru dalam penyampaian materi. Rencana pembelajaran merupakan penjabaran dari silabus dan sistem penilaian. Rencana pembelajaran merupakan alat utama dalam mengontrol kegiatan dalam kelas dan juga mempermudah guru dalam melakukan kegiatan di dalam kelas.
3 Ujian
Ujian program pengalaman lapangan dilaksanakan setelah latihan terbmbing dan latihan mandiri, ujian dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang disepakati pihak unila yang diwakili dosen pembimbing lapangan dan pihak sekolah yang diwakli oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum serta guru pamong.

Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler di SMK Negeri 4 Bandar Lampung mempunyai nilai lebih dibandingkan sekolah-sekolah lain. Kegiatan ekstrakurikuler di SMK Negeri 4 Bandar Lampung meliputi:
a. OSIS
b. FUTSAL
c. ROHIS
d. Voli Ball
e. Basket Ball
f. PASKIBRA
g. Olahraga Silat
h. Seni Teater

2.1.8 Evaluasi
Dalam menjalankan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 4 Bandar Lampung, praktikan mendapat sambutan yang baik sekali dari pihak-pihak yang ada di sekolah. Mereka selalu membantu segala sesuatu yang diperlukan oleh praktikan dan terhadap segala hal yang tidak diketahui sebelumnya. Selama keberadan para praktikan di sekolah, baik pihak guru pamong maupun PPL selalu mengadakan evaluasi untuk mengontrol dan memberikan bimbingan-bimbingan yang diperlukan. Pada tahap evaluasi ini, praktikan diawasi langsung oleh guru pamong saat praktikan melakukan kegiatan mengajar di kelas. Evaluasi ini dilakukan oleh masing-masing praktikan mulai tanggal 13 April sampai dengan 16 Aprilr 2009. Guru pamong dan dosen pembimbing bertindak sebagai penguji dengan format penilaian ditentukan oleh tim STKIP-PGRI Bandar lampung.

2.1.9 Partisipasi dalam Kegiatan Sekolah
Selama praktikan berada di SMK Negeri 4 Bandar Lampung, ada I kegiatan besar yang diikuti yaitu Peringatan Maulid Nabi tanggal 9 Februari 2009 dan pratikan ikut melakukan pembetukan kegiatan ektakulikure voli ball.

2.1.10 Faktor Pendukung

Ada beberapa hal yang menjadi faktor pendukung dalam menjalankan Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini antara lain
1. sambutan yang sangat baik sekali dari pihak sekolah terhadap kedatangan praktikan;
2. adanya bimbingan dan petunjuk terhadap hal yang akan praktikan kerjakan selama berada di SMK Negeri 4 Bandar Lampung;
3. guru pamong yang selalu membimbing dan memberikan solusi apabila praktikan mengalami kesulitan;
4. kekompakan dan kerja sama dari para praktikan yang ada di SMK Negeri 4 Bandar Lampung, sehingga praktikan dapat menyelesaikan program ini dengan lancar.

G. Faktor Penghambat dan Penanggulangannya
Dalam pelaksanaan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 4 Bandar Lampung tidak ada hambatan khusus yang memberatkan praktikan, namun ada beberapa hambatan yang bersifat umum yang praktikan temui di lapangan yaitu:
1. pembuatan rencana pengajaran dan penetapan waktu pada perangkat pembelajaran, namun hal itu dapat diatasi dengan konsultasi pada guru pamong;
2. kondisi kelas yang sulit dikendalikan, ini disebabkan selain kondisi psikologis siswa SMK yang sedang berkembang menuju kedewasaan.

III. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Seorang guru tidak hanya harus dapat melakukan pembelajaran dengan baik tetapi juga harus melengkapi kelengkapan administrasi sebagai seorang guru serta dapat menyelesaikan masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan. Pemahaman seorang guru terhadap siswa sangat diperlukan untuk keberhasilan proses belajar mengajar. Kondisi lapangan tidak selalu sesuai dengan teori dan keadaan yang telah diperoleh di bangku kuliah, sehingga seorang calon guru harus selalu siap dengan keadaan apapun dan selalu berusaha untuk mengembangkan ilmu yang dimilikinya.

Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 4 Bandar Lampung dapat berjalan dengan baik berkat kerjasama yang baik antara praktikan dengan guru pamong, dewan guru yang lain, siswa dan semua unsur yang ada disekolah ini.

Bagi perguruan tinggi yang mencetak calon-calon guru PPL dapat dijadikan alat ukur keberhasilan kurikulum untuk menghasilkan calon guru yang berkualitas
Praktikan menyadari apa yang diperoleh dibangku kuliah tidak semua relevan
dengan keadaan di lapangan

B. Saran

Untuk memantapkan dan meningkatkan mutu dari pelaksanaan PPL bagi praktikan yang akan datang, penulis memberikan saran sebagai berikut.

1. Saran Kepada Mahasiswa PPL
Selama kegiatan PPL berlangsung dibutuhkan ketekunan, kekompakan, dan keuletan serta disiplin yang tinggi dari mahasiswa PPL sehingga semua kegiatan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik.

2. Saran kepada Dosen Pembimbing Lapangan
Agar jadwal kunjungan kegiatan atau pengawasan di sekolah tempat mahasiswa PPL ditambah, sehingga mahasiswa PPL dapat dengan mudah berkonsultasi tentang masalah yang dihadapi dan mendapat pengarahan-pengarahan serta bimbingan yang cukup selama praktik mengajar di lapangan.

3. Saran kepada Guru Pamong di SMK Negeri 4 Bandar Lampung.
PPL ini merupakan kegiatan pertama mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari dibangku kuliah sehingga diharapkan guru pamong sabar dalam membimbing mahasiswa PPL. Tidak relevannya materi yang diperoleh di bangku kuliah dengan kejadian di lapangan membuat mahasiswa merasa bingung, sehingga diperlukan kesabaran dalam membimbing dan mengarahkan mahasiswa PPL.

Tidak ada komentar: